Selasa, 28 April 2015

Rumah Adat Lampung

-



Rumah Adat Lampung

Rumah adat Lampung


Rumah adat pribumi Lampung bernama Sessat. Bentuk bangunan dimaksud berdasarkan keasliannya mempunyai ciri-ciri fisik berbentuk panggung bertiang yang bahan bangunannya sebagian besar terbuat dari kayu. Pada sisi bangunan tertentu ada yang memiliki ornamen yang khas. Umumnya sessat ini berupa rumah besar. Namun dewasa ini, rumah-rumah adat (sessat) di kampung-kampung penduduk asli Lampung sebagian besar dibangun tidak bertiang/depok (berlantai di tanah). Sedangkan fungsinya tetap sama.Secara umum bentuk bangunan tempat tinggal di lingkungan masyarakat pribumi Kabupaten Lampung boleh di bilang cukup beraneka ragam. Keanekaragaman ini sesuai dengan pola serta seni pertukangan yang ada. Kanyataan itu dapat di lihat dari keragaman bentuk rumah (bahasa daerah: rumah= nuwo) yang didirikan oleh warga setempat sebagai tempat tinggal/berdiam, mengembangkan keturunan/berkeluarga dan sebagainya.


Bervariasinya bentuk serta ukuran rumah merupakan keanekaragaman bangunan yang dimiliki oleh penduduk setempat. Rumah pulalah banyak hal dapat dilakukan. Dari bentuk serta ukuran rumah juga taraf hidup bisa di lihat. Sedangkan ukurannya tidak tentu. Bisa saja tergantung dari luas tanah, kemampuan, kebutuhan dan lain-lain.


Sebagai tempat menetap, rumah sangat penting artinya. Namun nampaknya walaupun demikian, bentuk-bentuknya juga dari waktu ke waktu turut mengikuti perkembangan. Beberapa model bangunan rumah tempo dulu mempunyai karekteristik, yaitu berbentuk panggung bertiang. Sebagai tempat tinggal, bentuk bangunan rumah masyarakat pribumi Lampung nampaknya memiliki persamaan dengan rumah-rumah di lingkungan penduduk asli lainnya di Provinsi Lampung. Tapi kini, nuwo-nuwo itu banyak sekali mengalami perubahan, mulai dari bentuk bangunan yang banyak berlantai tanah/depok (tak bertiang) hingga ornamen lainnya yang tak lagi bercirikan kultur Lampung. Peradaban telah pula membawa perubahan terhadap seni bangunan rumah dilingkungan pribumi masyarakat Lampung yang semakin majemuk.

Rumah Adat Nuwo Sesat Asal Daerah Lampung Sumatera

Rumah Adat Nuwo Sesat Asal Daerah Lampung Sumatera
Penjelasan Rumah adat Nuwo Sesat yang berasal dari daerah Lampung Sumatera. Rumah tradisional adat Lampung ini termaksud kategori rumah panggung. Atapnya terbuat dari anyaman ilalang dan sebagian besar bahnnya terbuat dari kayu. Bentuk rumah panggun ini untuk menghindari serangan hewan dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi, karena masyarakat lampung telah mengenal gempa dari zaman dahulu dan lampung terletak di pertemuan lempeng Asia dan Australia.

Terdapat ornamen yang khas pada bagian sisi bangunan tertentu rumah sessat ini. Umumnya bentuk rumah sessat berbentuk rumah besar. Namun saat ini bentuknya tidak terlalu besar. Di perkampungan penduduk asli Lampung sebagian besar rumah adat ini dibangun tidak bertiang dan berlantai di tanah dengan fungsi yang tetap sama.
Ciri khas lainnya di rumah sesat ini adalah hiasan paying payung besar di atapnya [Rurung Agung] yang berwarna putih, kuning, dan merah yang melambangkan tingkat Kepenyimbangan bagi masyarakat adat Lampung Pepadun.
Bentuk bangunan tempat tinggal masyarakat Kabupaten Lampung boleh di bilang cukup beraneka ragam. Hal ini dapat di lihat dari keragaman bentuk rumah yang didirikan oleh warga setempat sebagai tempat tinggal.
Fungsi rumah adat Nuwo Sesat pada dasarnya merupakan balai pertemuan adat tempat para Perwatin pada saat mengadakan Pepung atau musyawarah adat, karenanya itu juga disebut sebagai Sesat Balai Agung. Bagian bagian dari bangunan ini adalah :
  1. Ijan Geladak merupakan tangga masuk yang dilengkapi dengan atap yang disebut Rurung Agung.
  2. Anjungan, yaitu serambi yang digunakan untuk pertemuan kecil
  3. Pusiban sebagai ruang tempat musyawarah resmi.
  4. Ruang Tetabuhan merupakan tempat menyimpan alat musik tradisional.
  5. Ruang Gajah Merem sebagai tempat istirahat bagi para Penyimbang.

    Rumah–rumah adat tradisional di Lampung Barat

    Rumah–rumah adat tradisional di Lampung Barat adalah rumah panggung yaitu rumah yang terbuat dari kayu dan dibawahnya sengaja dikosongkan sebagai tempat menyimpan ternak dan hasil panen. Pada umumnya rumah–rumah tradisional ini telah berumur puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Bentuk rumah tersebut dapat kita lihat di perkampungan–perkampungan di Kecamatan Belalau, Lumbok Seminung,Sukau,Batu Brak dan Balik Bukit.


    Sebagaimana di daerah lain di Lampung rumah–rumah tradisional ini mempunyai beberapa bentuk dan disesuaikan dengan kedudukan dan status ekonomi si pemilik rumah. Seperti di Lamban Gedung yang merupakan tempat tinggal Raja.(Sumber Bid.Pariwisata Dishubparpora LB, Foto-foto McKin Mahameru FM Liwa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar